Siapa Merasa Gemuk?

Pada umumnya, setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, ingin punya tubuh indah dan proporsional. Singkatnya, kebanyakan dari kita, terutama kaum perempuan, sebenarnya ingin tampil langsing!

Pengaturan makan untuk mencapai langsing secara mudah, murah, dan sehat memerlukan perubahan pola makan. Mungkin ini agak berbeda dengan pola makan kita selama ini.

Perbandingan takaran makan yang ideal antara makan pagi : siang : malam adalah = 30 : 40 : 15. Artinya, pagi makan kenyang, siang makan enak, dan malam berhenti makan sebelum kenyang.

Makan pagi harus kenyang sebab itu waktunya tubuh menyiapkan diri untuk membakar sekaligus membakar energi. Jika makan pagi kurang, tubuh terpaksa akan membongkar protein tubuh untuk kebutuhan energinya.

Tubuh tidak bisa membongkar lemak terlalu banyak sebab akan menimbulkan gejala keracunan asam emak, sehingga yang dibongkar adalah sebagian timbunan lemak dan sebagian cadangan protein yang bentuknya jaringan.

Akibatnya, otak akan mengira tubuh kita sedang kelaparan dan ini akan segera mengompesasikannya dengan memacu makan kita. Jadi, sarapan terlalu sedikit malah akan buat kita berpotensi jadi gemuk!

Makan siang secukupnya saja karena energi kita sudah ga dibutuhkan sebanyak masa-masa pagi-siang. Kalau kita makan banyak, tubuh akan kehilangan energi, sehingga ini akan ditimbun jadi lemak.

Apalagi makan malam. Waktu malam adalah waktu tubuh membangun, bukan beraktivitas fisik yang membutuhkan energi. Kalau kita makan ‘cukup’ saja, ini pun sudah potensial menjadi lemak.

Jangan makan apa pun tiga jam sebelum tidur sebab saat itu enzim pencernaan kita sudah mulai tidak dapat aktif scara optimal. Akibatnya, kita bisa saja mengalami gangguan pencernaan dan gangguan yang lain.

Kecuali itu, meski ga ada persoalan dengan enzim, karena malam sudah tak membutuhkan energi, berapa pun yang kita makan, akan ditimbun jadi lemak. Hasilnya, kita jadi gemuk.

Beberapa orang yang ‘terlalu kurus’ kadang dinasihatkan untuk makan malam lebih banyak dan terbukti ia menjadi lebih gemuk dengan waktu relatif cepat.

“Saya berusaha menurunkan berat badan sampai-sampai makan hanya satu kali sehari, tapi berat saya tetap saja ga mau turun..”

Ya.

Upaya mengurangi kegemukan memang ga boleh dengan puasa atau makan hanya satu kali sehari. Tubuh yang merasakan kelaparan akan membunyikan sinyal bahaya kemudian otak akan mengatur, sehingga dilakukan penurunan kecepatan metabolism dan efisiensi penggunaan kalori.

Akibatnya, berapa pun makanan yang kemudian masuk justru akan diubah jadi lemak, seolah-olah tubuh sedang bersiap menghadapai kelaparan yang lebih lama.

Diet mengurangi kegemukan harus menghindari cara menahan rasa lapar, sehingga puasa total ga boleh dilakukan. Rasa lapar membawa dua efek yang tidak menguntunkan bagi pengelolaan kegemukan:

1. Membangkitkan sinyal bahaya dalam otak, sehingga metabolise diperlambat dan penimbunan lemak diefisienkan.

2. Fenomena balik (rebound), yaitu otak memerintahkan periode berikut untuk memasukkan dan menimbun energi sebanyak-banyaknya (dengan memacu makan lebih banyak).

Keep Healthy Always =)

Pustaka Rujukan :
Wardoyo, Yahya. 2007. Slim Beauty. Jakarta: Sketsa Inti Media
____. 2002. Pedoman Hidup Sehat. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.